Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta terus berinovasi dalam menjalin kerja dan membangun jejaring internasional. Kali ini, UPI Purwakarta melalui Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) berkolaborasi dengan University of Sheffield. Yakni, dalam mengembangkan desain pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics (STEAM) untuk anak usia dini.

Bertempat di Smart Classroom Kampus UPI Purwakarta, workshop tersebut menghadirkan dua narasumber dari University of Sheffield. Keduanya adalah Dr. Allison Buxton dan Dr. Louise Kay. Kegiatan diikuti 20 peserta yang terdiri atas 10 dosen dan 10 guru yang berasal dari Lampung, Riau, Jakarta, Cirebon, Sumedang, Karawang, Bandung, Purwakarta.

Direktur UPI Kampus Purwakarta Prof. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D., mengatakan, saat ini UPI sedang mengembangkan sayapnya ke taraf internasional. “Kampus kami mengajukan proposal kerja sama dengan berbagai universitas di UK dan yang merespons adalah University of Sheffield. Kerja sama ini didanai oleh British Council,” kata Prof. Turmudi kepada wartawan di sela workshop, Sabtu (15/7/2023). Melalui kerja sama ini, sambungnya, akan disusun kurikulum yang di antaranya mengadaptasi dari University of Sheffield tersebut, yakni terkait STEAM – ECE (Early Childhood Education) atau PAUD. “STEAM lebih baik diperkenalkan sejak awal daripada tiba-tiba mengenalnya di tingkat mahasiswa. Sehingga, nantinya akan saling berkaitan dari mulai SD, SMP, SMA. Terlebih ini sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar,” ujarnya. Prof. Turmudi berharap, melalui kerja sama ini, UPI Kampus Purwakarta menjadi pusat keunggulan pengembangan STEAM. “Juga bisa menularkan informasi yang didapat untuk kampus-kampus lainnya,” ucapnya.

Senada, Ketua Prodi PG-PAUD UPI Kampus Purwakarta Dr. Suci Utami Putri, M.Pd., menyebutkan, kerja sama dengan University of Sheffield berawal dari penawaran pendanaan dari British Council. “Prodi kami menangkap peluang itu lalu mencari partnership dengan mengirimkan email ke beberapa perguruan tinggi di UK yang dimotori oleh Dr. Finita Dewi, S.S., M.A., sebagai ketua pelaksana kegiatan. Alhamdulillah ada respons positif dari University of Sheffield,” kata Suci. Sehingga, sambungnya, terlaksana kolaborasi pengembangan profesional guru dan dosen yang dalam konteks ini berkaitan dengan STEAM – ECE.

Mengapresiasi Kurikulum 

Dijelaskan Suci, dua narasumber dari University of Sheffield ternyata sangat mengapresiasi kurikulum di Indonesia. Yang mana, ketika menganalisis ada beberapa langkah yang lebih maju. “Sehingga mereka juga tertarik untuk sama-sama mengintegrasikan kedua kurikulum ini dalam payung STEAM,” ujar Suci. Dirinya menjelaskan, desain pembelajaran STEAM membebaskan anak untuk merepresentasikan gagasannya juga untuk memilih alat dan bahan atau sumber-sumber belajar yang mereka suka atau yang mereka perlukan. “Desain pembelajaran STEAM ini juga relevan dengan konteks Kurikulum Merdeka Belajar,” ucapnya. Lebih lanjut Suci menyebutkan, output dari workshop ini adalah skenario desain pembelajaran STEAM untuk anak usia dini. “Desain pembelajaran ini nantinya akan kami unggah di website sehingga bisa diakses oleh siapapun, terutama oleh guru-guru di Indonesia atau mungkin dosen-dosen pendidikan yang yang berorientasi di pendidikan anak usia dini,” katanya. (Red)