Seminar Nasional, PGSD Kampus UPI Purwakarta Usung Transformasi Pendidikan untuk Pengembangan Karakter

HUMAS Berita Kampus 05 Juli 2023 201 kali Seminar Nasional, PGSD Kampus UPI Purwakarta Usung Transformasi Pendidikan untuk Pengembangan Karakter

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta menggelar Seminar Nasional di Smart Classroom, UPI Purwakarta, Rabu (5/7/2023). Seminar yang dilaksanakan secara hybrid ini mengusung tema “Transformasi Pendidikan untuk Mengembangkan Karakter Generasi Emas Indonesia”.

Hadir pada acara yang dibuka langsung oleh Direktur UPI Kampus Purwakarta, Prof. Turmudi, M.Ed., M.Sc.,Ph.D., ini para dosen PGSD UPI Kampus Purwakarta, serta mahasiswa sebanyak 130 orang dan 81 pemakalah. Dalam sambutannya Direktur UPI Kampus Purwakarta menyampaikan, seminar nasional ini sebagai sarana untuk bertukar informasi antara dosen dengan mahasiswa serta narasumber dengan peserta terkait transformasi pendidikan penanaman pendidikan karakter.

“Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang tidak kalah penting dari pendidikan kognitif. Dari seminar nasional ini kita bisa mengetahui cara menanamkan pendidikan karakter pada siswa di Jepang maupun di Indonesia untuk siap menghadapi tantangan ke depan,” kata Prof. Turmudi. Ketua panitia seminar nasional, Dr. Indah Nurmaharani, M.Pd. menjelaskan acara ini bertujuan memberikan wawasan, ilmu serta pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat menambah pengetahuannya di era transformasi digital. “Transformasi pendidikan adalah hal yang sangat penting terutama peran guru sebagai pendidik untuk mengembangkan karakter siswa, diharapkan siswa memiliki karakter yang baik dan berakhlak mulia,” ujar Dr. Indah.

Tiga Pembicara 

Seminar tersebut menghadirkan pembicara-pembicara yang kompeten bergelut di bidang pendidikan. Pembicara pertama Dr. Maemonah, M.Ag. Kaprodi PGMI UIN Sunan Kaijaga, Yogyakarta. Dr. Maemonah memaparkan pendidikan dalam berbagai prespektif memiliki istilah yang berbeda-beda namun intinya adalah transformasi nilai-nilai. “Sesungguhnya pendidikan adalah transformasi nilai-nilai, pendidikan tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai agama karena nilai-nilai agama diejawantahkan pada pendidikan,” ucapnya.

Dr. Maemonah menambahkan, agama dan pendidikan merupaan dua sisi mata uang yang saling terkait dan membutuhkan. “Pendidikan karakter merupakan pendidikan tentang nilai, etika, sikap yang dipraktikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan dan agama untuk membentuk karakter siswa sehingga saling berkaitan,” katanya.

Kemudian, pembicara kedua diisi oleh Lizna Anggraeni, S.S., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kemahasiswaan Sekolah Republik Indonesia Tokyo. Lizna Anggraeni menjelaskan, pendidikan karakter itu sangan penting, karakter berkaitan dengan hati, tidak bisa digantikan oleh robot. “Karakter di sini harus dipelajari selama hidup, harus ditanamkan dikembangkan tidak bisa diganti dengan robot dan penggeraknya adalah guru-guru SD,” ujar Lisna Anggraeni. Terkait penanaman pendidikan karakter di Jepang, Lizna menambahkan bahwa di Jepang ada kerja sama yang dibangun dalam menanamkan pendidikan karakter yakni dengan adanya keterlibatan antara siswa dengan guru dan guru dengan orangtua. “Selain teori, siswa-siswa di Jepang juga diajak untuk praktik langsung, mengamati dan mencontoh sikap seseorang. Contohnya diajak langsung ke panti jompo, ataupun diajak ke minimarket agar tau bagaimana cara bersikap kepada orang lain,” ucap Lizna.

Adapun pembicara ketiga yakni Hisny Fajrussalam, M.Pd. Dosen PGSD UPI Kampus Purwakarta. (Red)