
Pemanfaatan Teknologi IoT untuk Budidaya Ikan Patin
“Teknologi
IoT untuk Peningkatan Ekonomi Budidaya Ikan Patin”
Pembicara: Prof.
Trio Adiono, Ph.D.
Berlokasi di Provinsi Riau tepatnya di Kampung Patin, Desa Koto Masjid,
Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Desa ini sudah memproduksi banyak
ikan patin per harinya, alasannya karena rumah-rumah disana ternyata sudah
hampir semua memiliki tambak ikan patin sehingga produksinya bisa mencapai 15
ton/hari.
Budidaya ikan
patin ini dibuatkan juga dibuatkan produksi lain seperti, bakso ikan patin,
Nugget ikan patin, Bakso goreng ikan Patin dan masih banyak lagi produksinya. Tetapi
ternyata bentuk produksi ikan patin yang biasa di konsumsi orang Sumatera berbeda.
Disebut dengan Ikan Saleh. Ikan yang dikeringkan dengan cara di asapkan dan
masih menggunakan cara tradisional yaitu menggunakan kayu bakar. Jelas ini
adalah cara pengawetan yang alami dan masih sehat.
Adapun
permasalahan dari budidaya ikan ini adalah ikan Patin sangat sensitif terhadap
keasaman dan suhu air. Menjadikan proses budidaya selama 3 bulan dengan
investasi hampir 40 juta di tiap tambak dan isi per tambak adalah 30.000 ikan.
Sehingga muncul kebutuhan yaitu pengukuran terhadap kualitas air dari sumber di
tanah sebelum disalurkan ke kolam. Sehingga pengukuran kadar keasaman bisa
lebih detail dan tidak asal membudidayakan.
Maka dari itu di desain suatu perangkat yang bernama Smart Water Meter. Smart Water Meter yang di desain sendiri memiliki sistem yang dapat melkaukan pengukuran kualitas air secara otomatis selama 24 jam yang dibekali dengan berbabgai macam sensor serta teknologi IoT (Internet of Things) sehingga hasil pengukuran dapat diamati melalui sistem informasi yang dapat diakses dari jarak jauh. Sumber dayanya berasal dari Solar Sel sehingga bisa diterapkan di berbagai budidaya seperti:
1. Budidaya ikan di kolam
2. Budidaya
ikan pada keramba Jaring Apung
3.
3. Pengolahan
air bersih
4.
4. Industri
Kimiawi
Manfaat dari teknologi Smart Water Meter
ini diantaranya:
1.
1. Memudahkan
proses pengecekan kualitas air (bisa menggunakan Smartphone)
2.
2. Dapat
memantau kualitas air dari mana saja (terhubung ke internet atau Teknologi
Cloud)
3.
3. Menyediakan
infografik perubahan kualitas air setiap waktu.
4.
4. Memastikan
kualitas air selalu pada kondisi terbaik.
5. 5. Meningkatkan kualitas produksi pada budidaya ikan
Fitur dari produk yang dikembangkan cukup banyak, seperti:
1.
1. Produk
dapat digunakan untuk mengukur kadar keasaman air (PH)
2.
2. Mengukur
suhu air dan lingkungan (termasuk suhu dan kelembapan udara).
3.
3. Mengukur
kekeruhan air.
4.
4. Mengukur
kadar oksigen terlarut (Fitur yang cukup mahal, sehingga hanya di tempatkan di
beberapa titik saja).
5.
5. Memiliki
konsumsi daya rendah.
6.
6. Menggunakan
sumber daya listrik berbasis matahari.
7.
7. Dapat
menampilkan hasil pengukuran pada sebuah antarmuka.
Untuk spesifikasi alatnya
ada beberapa resiko, seperti pada Casing. Lingkungan disana ternyata sering
hujan dan air yang bergelombang, jadi cukup beresiko terhadap percikan air. Lalu
ada inovasi lain yaitu menggunakan komunikasi yang disebut Low Range
Communication. Lalu teknologi tersebut digunakan dengan yang namanya
LoRaWAN. LoRaWAN bisa digunakan dengan
jarak sampai 15km, akan tetapi efektifnya biasanya sampai 5km saja. Lalu bisa
juga terhubung ke 4G.
Untuk konfigurasi
atau penggunaan alatnya, Water Meter akan ditempatkan di tempatkan beberapa
buah di setiap tambak dengan berbagai fitur yang sudah di sebutkan tadi,
seperti sensor, panel surya, dan LoRa. LoRa akan direncanakan menggunakan
layanan internet dari Telkom. Lalu data-data yang sudah dikirimkan akan
disimpan di server dan dari server tersebut bisa kita akses menggunakan
smartphone, PC dan lain sebagainya. Konfigurasi dari sistemnya sendiri, singkatnya
sensor yang berada di gambar paling bawah adalah bagian dari End Note dan akan
terhubung ke Gateway yang menngunakan LoRa lalu terhubung lagi ke Cloud Server
dan bisa diakses menggunakan smartphone, PC dan lain sebagainya.
Bentuk perangkat Smart Water Meter ini Menggunakan pelampung, karena ketinggian air tidak tetap jadi menggunakan pelampung. Dua rangka untuk memonting solar panel, lalu ada antena LoRa. Lalu ada desain produk bernama Electronics Module yang berisi sensor dengan proteksi air. Lalu ada Board yang dirancang khusus yang dinamakan “Ikanku”. Terdapat konektor sensor, antena, prosesor, modul komunikasi LoRa, dan power management. Sistem ini juga di desain agar bisa Shut Down, sehingga tidak mengirimkan data terus menerus. Jadi akan ada periode yang ditentukan untuk pengiriman data, sehingga bisa menghemat daya batere.
Pada pengembangan budaya ikan patin melalui teknologi IoT ini juga dibuatkan Aplikasi dengan menggunakan beberapa mode, pertama yaitu untuk lokasi daerah yang mana yang akan kita lihat. Lalu ada perangkat yang bisa kita lihat statusnya online atau offline. Selanjutnya ada per Parameter, dinamika dan grafik dari data-data bisa dilihat di mode ini, jadi akan ada antisipasi jika memang sedang ada masalah atau hal yang kurang. Aplikasi ini bisa di akses menggunakan web browser di “patinku.com”. Bisa mengakses secara realtime semua grafik dan data.
Harapan dari teknologi dan aplikasi ini adalah bisa di terapkan di semua daerah sehingga bisa memudahkan melihat produksi yang sedang diamati melalui smartphone. Teknologi IoT ini juga diharapkan bisa membantu semua orang yang terlibat di perikanan sehingga bisa memformulasikan kondisi ideal untuk tambak ikan patin ini.